Koreksinews.co → Mimbar Minahasa: Janganlah kita ASALAN (asal-asalan) bicara tentang sikap atau tindakan orang lain, karena orang itu punya ALASAN mengapa ia bersikap dan bertindak seperti itu. (pengantar refleksi)
Mari kita melihat seperti apa isi surat Paulus itu yg ia kirimkan kepada jemaat di Korintus yang sarat pembelaan Paulus terhadap berbagai ASALAN berpikir, asalan bicara dari orang- orang Korintus tentang dirinya.
“Aku Paulus seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan” ( 1)
Jika kita hanya membaca ayat 1 di atas itu, semua kita akan sama berpikir bahwa Paulus orangnya seperti itu karena ia sendiri yang mengatakan seperti itu. Tetapi, mari kita lihat ayat selanjutnya.
“Aku meminta kepada kamu; jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang- orang tertentu yang menyangka bahwa kami hidup secara duniawi”( 2)
Apakah Paulus, orangnya memang seperti yang diperkenalkan di atas itu? Terindiksi bahwa orang- orang Korintus berpikir bahwa; Paulus cuma brani dari jao mar tako dari dekat.
” Setunjung tu brani jang cuma ja setako deng surat dari jao”
Kira- kira seperti itu, ASALAN berpikir mereka tentang Paulus.
Asalan berpikir selanjutnya bahwa Paulus katanya hidup secara duniawi.
Betulkah Paulus orangnya seperti itu???? Tidak demikian!. Mereka itu hanya asal-asalan saja bicara karena mereka tidak tahu ALASAN mengapa Paulus bersikap seperti itu.
Alasan Paulus bertindak seperti itu, yg ndak setunjung tu brani, bukan karena Paulus tako, tapi ini alasannya yg pertama.
” aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah”( 1)
Alasan Paulus bersikap dan bertindak seperti itu karena meneladani Kristus yg lemah lembut dan ramah.
Nasihat seperti berikut, pantas diperdengarkan pada orang Korintus;
“Janganlan kamu asalan bicara soal tindakan Paulus, karena kamu tak tahu apa alasan Paulus bertindak seperti itu”
Ada orang- orang tertentu yg menyangka dan ini juga masuk kategori asalan bicara bahwa Paulus hidup secara duniawi.
Pikiran duniawi mereka, dipakai untuk menilai Paulus yg memiliki pikiran Kristus, apa yg akan terjadi????
Sebentar; Apakah Paulus memiliki pikiran Kristus???
Kita dengar apa kata Paulus soal itu:
” Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? Tetapi kami MEMILIKI PIKIRAN Kristus”( 1 Korintus 2; 16)
Ada pribahasa yg terkenal di Jepang;
” Baka to iu hito wa baka desu” orang yg menyebut bodoh, orangnya bodoh.
Yang menyangka bahwa Paulus hidup secara duniawi, terindikasi bahwa orang itu berpikiran duniawi.
” Memang kami masih hidup di dunia tetapi kami tidak berjuang secara duniawi” ( 3)
” Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi melainkan senjata yg diperlengkapi dengan kuasa Allah, yg sanggup meruntuhkan benteng-benteng”( 4)
Kita lompat dulu ke ayat 7 untuk melihat apa yg ditegaskan Paulus yg ada hubungannya dengan yg barusan di atas itu.;
” Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar- benar yakin bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia” ( 7)
Apa maksudnya????
Jika mereka berpikir bahwa Paulus hidup secara dunia, itu berarti yg hidup secara dunia itu adalah mereka itu. Sebab, jika mereka tidak hidup secara duniawi, pastilah mereka tahu bahwa Paulus juga demikian, tidak hidup secara duniawi.
” Baka to iu hito wa baka desu”
Pikiran pikiran duniawi seperti di atas itu, menyebabkan asal- asalan bicara, nyaring terdengar.
Pikiran yg tak berselaras dengan pikiran Kristus yg pikiran Kristus itu juga ada pada Paulus, segala pikiran duniawi itu DITAKLUKKAN kepada Kristus.
” Menaklukan segala pikiran dalam Yesus Kristus”
Bukan menunjuk pada segala pikiran yg baik atau segala pikiran yg jahat, bukan juga pikiran Paulus yg ditaklukan pada Kristus, tetapi;
Segala pikiran duniawi, yang bagai anak anak panah yg diarahkan pada anak- anak Kristus, DIPATAHKAN dalam Kristus, ditaklukan dalam Yesus Kristus.
“Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yg dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah” (5)
” Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus” ( 5)
Mengertilah kita akan tema itu, yakni bukan segala pikiran dimana bercampurnya pikiran jahat dan pikiran baik, sebab;
” Menawan segala pikiran” bukanlah menawan pikiran Kristus tapi menawan segala pikiran duniawi untuk ditaklukan dalam Yesus Kristus.
” Kami MENAWAN segala pikiran” yakni pikiran- pikiran yang jahat, pikiran duniawi, yg mengakibatkan terjadinya ASALAN bicara karena bersumber dari pikiran duniawi bukan dari pikiran Kristus. Seperti apa pikiran Kristus itu??
“:Semua yg benar, semua yg mulia, semua yg adil, semua yg suci, semua yg manis, semua yg sedap didengar dan patut dipuji, PIKIRKANLAH semuanya itu”( Filipi 4;8)
Asalan bicara terakhir yg tak jauh berbeda dengan asalan bicara pertama yakni;
“Sebab kata orang, surat- suratnya tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka perkataannya lemah dan perkataannya tidak berarti”( 10)
Paulus dengan tegas mengatakan di ayat 11 jika disingkat;
” Tindakan kami sama tak berbeda; baik berhadapan muka atau tidak berhadapan muka” ( 11)
Janganlah ASALAN bicara ( asal- asalan bicara) tetang orang lain, karena kita tak tahu ALASAN, mengapa orang itu bertindak seperti itu, adalah nasihat bukan hanya untuk orang- orang Korintus yg di dalamnya ada rasul- rasul Palsu, tetapi nasihat juga untuk kita semua.
Bagi kita yg jadi korban ASALAN bicara dari orang lain, janganlah kita sampai asal- asalan bereaksi sama seperti mereka.
Benar, bahwa kita BerALASAN bertindak seperti yg kita perlihatkan, namun jika tanpa tuntunan Kristus, kita juga bisa ASALAN bereaksi dengan kata- kata kita.
Jika kita bermaksud mempermalukan orang itu dengan alasan yg baik sekalipun, sesungguhnya kita bermaksud meruntuhkan orang itu bukan membangunnya dari ASALAN bicara mereka itu.
Kuasa yg dikaruniakan Tuhan kepada Paulus, kuasa itu untuk MEMBANGUN, bukan untuk MERUNTUHKAN( 8)
Patahkan perkataan orang itu bukan mematahkan mulut orang itu.
Perang melawan perkataan bukan perang antar badan. Karena itu persiapkan alat perangnya itu.
Adakah Firman itu di mulut kita??? Adakah juga di hati kita??? Jika tidak ada, kita juga berpotensi akan ASALAN bicara, dan sangat pasti kita KALAH
Alasan kalah??? Baru blajar asal bicara, nimboleh lawan pa suhu yg jago bekeng cirita. Hehe
Tetapi; walau kita bagai bayi yg baru lahir dari kebenaran, dapat mengalahkan suhu itu, karena kekuatan perkataan yg diucapkan oleh bayi yg baru lahir itu adalah Firman Allah.
” Jika Engkau Anak Allah perintahkanlah supaya batu- batu ini menjadi roti”
Apa yg dikatakan Yesus untuk mematahkan perkataan iblis itu???
” Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yg keluar dari mulut Allah”( Matius 4; 3-4)
Contoh peperangan perkataan itu yg diperlihatkan Yesus.
Paulus yg sikap dan tindakannya yang kelihatan salah di mata orang Korintus, karena mereka tidak tahu alasannya mengapa Paulus bertindak seperti itu.
Jika memang demikian, menurut kita bukan menurut mereka, BerALASAN juga mereka berASALAN seperti itu, kurang bergantung kita, yakni, bagaimana kita harus bereaksi??????? Sebuah refleksi penting di minggu sengsara.
Yesus Kristus yg kita percaya itu, yang minggu sengsaranya sedang kita hayati bersama, Ia lemah lembut dan ramah, tak mungkinlah para pengikutnya, para pelayanNya bereaksi berbeda denganNya terhadap mereka yang ASALAN bicara tentang kita.
Iblis mungkin membiarkan kita BERAKSI tetapi ia bisa BERAKSI mengganggu kita saat kita hendak BEREAKSI alias memancing emosi kita saat ada orang yg ASALAN bicara tentang kita di depan banyak orang.
Taklukanlah segala ASALAN bicara mereka itu dalam Yesus Kristus, karena kita punya ALASAN yang kuat mengapa kita bertindak seperti itu, yakni, karena??
Y e s u s K r i s t u s.
A m i n
(jos)
