” Iman Makin Bertambah Dan Kasih Terhadap Orang Lain Makin Kuat”>>Refleksi 2 Tesalonika 1; 3-12

oleh -38 Dilihat
oleh
banner 468x60

KoreksiNews.co → Tondano: Bersyukur, adalah sikap hati kita kepada Tuhan terhadap sesuatu yang diberikan Tuhan kepada kita yang menerimanya.

 

banner 336x280

Bersyukur bukan mensyukuri apa yang kita beri kepada Tuhan tetapi apa yang kita terima dari Dia Sang pemberi.

 

Kepada kita ada nasihat untuk menghitung berkat Tuhan yang kita terima bukan menghitung berkat Tuhan yang kita beri.

 

Seperti itulah juga kita bersyukur kepada Tuhan, bersyukur atas apa yang kita terima bukan atas apa yang kita beri.

 

Bagaimana dengan Paulus yang bersyukur seperti terbaca dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika???

 

” Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah KARENA kamu, saudara- saudara” (3a)

 

Masuk di bagian manakah ucapan syukur Paulus itu??? Ia bersyukur bukan karena ia menerima sesuatu, tetapi karena ia melihat sesuatu pada orang lain.

 

Mengapa Paulus mengucap syukur karena sesuatu yang terjadi pada orang lain??? Apa alasan bersyukur dari Paulus?

 

Alasan itulah yang dijadikan tema hari ini yang adalah tema perenungan minggu berjalan yakni;

 

” Iman makin bertambah dan kasih terhadap orang lain makin kuat”

 

Mari kita lihat kembali bagian firman di mana tema itu berasal yang jadi alasan Paulus bersyukur.

 

“Karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu”

 

” Kasih terhadap orang lain makin kuat” pada belahan kedua dari tema, khususnya ” orang lain” itu bukanlah orang yang berada di luar persekutuan jemaat Tesalonika, atau orang pada umumnya tetapi orang di luar diri mereka yang ada dalam satu persekutuan yang sama di Tesalonika seperti juga jemaat kita masing- masing yang beribadah saat ini. Bukan menunjuk pada orang lain di luar jemaat, jika tidak akan melepaskan refleksinya dari sumber perikop.

 

Paulus mengucap syukur karena sesuatu yg terjadi pada orang lain, JUGA bukan orang yang ia tidak kenal tetapi orang yang ia layani dan yang ia kasihi dalam persekutuan bersama dalam Yesus Kristus

 

Jika orang- orang itu menjadi perhatian pelayanan Paulus, mendoakan mereka, maka mereka itu menjadi bagian dari dirinya sendiri, sehingga apapun yg terjadi pada mereka, hal itu seperti terjadi pada dirinya sendiri, dan itulah alasan mengapa Paulus bersyukur kepada Tuhan.

 

Paulus merasa bersyukur bahkan wajib bersyukur kepada Tuhan atas iman yang bertambah dari jemaatnya di Tesalonika yang berdampak positif pada diri mereka masing- masing seperti yang Paulus katakan;

 

” Kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu”( 3b)

 

Dari apa yg kita pahami pada bagian firman di atas itu, jemaat itu bukanlah terdiri dari dua kelompok berbeda dimana ada yg imannya bertambah dan oleh karena itu kasih terhadap orang lain makin kuat, tetapi seperti berikut kita mengerti.

 

Iman jemaat makin bertambah dan atas iman yg bertambah itu,;mereka lebih kuat untuk saling mengasihi antara satu dengan yang lainnya.

 

Bukan berbicara tentang orang lain di luar persekutuan mereka untuk dikasihi karena iman bertambah, tapi dorang deng dorang yg saling mengasihi karena iman yg semakin bertambah.

 

Apa yang menyebabkan persekutuan mereka menjadi seperti demikian berarti???

 

Bagaimana Paulus bisa tahu bahwa iman jemaat makin bertambah???

 

Bagaimana pula Paulus tahu bahwa kasih mereka seorang akan yang lain makin kuat???

 

Kita dengar apa kata Paulus selanjutnya;

” sehingga dalam jemaat- jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita”( 4)

 

Satu kata kunci yang menjadi sebab jemaat di Tesalonika bertambah iman mereka, dan kasih satu dengan lainnya makin kuat, yakni; DERITA

 

Konsep yang sangat tidak disukai oleh dunia adalah DERITA, dan yg tidak disukai oleh dunia ITU, dipakai oleh Tuhan untuk menambah kekuatan percaya pada Kristus sekaligus kekuatan itu memperkuat kasih antar sesama persekutuan jemaat di Tesalonika.

 

Akibat dari penganiayaan dan penindasan yang dialami oleh jemaat itu, itu bukanlah derita biasa saja dan tak seberapa, tapi derita tersiksa dan teraniaya.

 

Akan tetapi, atas DERITA yang mereka alami itu, iman mereka DITAMBAHKAN, yakni LEBIH DIPERKUAT keyakinan mereka pada Kristus.

 

” suatu bukti tentang ADILNYA penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu LAYAK menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu”( 5)

 

Seperti itu Paulus memperteguh iman jemaat di Tesalonika.

 

Jemaat Tesalonika menderita karena Kerajaan Allah. Maksud perkataan Paulus ini, itulah maksud dari salah satu ucapan bahagia yg dikatakan Yesus;

 

” Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”( Matius 5; 10)

 

Menderita oleh karena Kerajaan Sorga itu adalah menderita karena kebenaran atau menderita karena Yesus Kristus.

 

Jika seperti demikian yang teralami oleh jemaat Tesalonika, apakah memang demikian jemaat Tuhan itu harus mengalami penindasan dan penganiayaan seperti itu? Dimanakah keadilan Allah itu????

 

” Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu”( 6)

 

Allah membalas kepada mereka yang menindas, dimaksudkan dimaksudkan Paulus dengan ucapannya itu, untuk membrikan kelegaan kepada jemaat yg ditindas dan dianiya seperti tertulis pada ayat 7 itu.

 

Akan tetapi mereka yg dihukum oleh Allah bukan semata- mata oleh karena mereka menganiaya jemaat Tuhan tetapi alasan utamanya adalah;

 

“Mereka tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati INJIL Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan seama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan Tuhan”( 8-9)

 

Paulus menghibur jemaatnya itu dengan memperlihatkan apa yang akan tetjadi pada mereka yg menindas dan menganiaya umat Tuhan tetapi sekaligus juga sebagai warning agar jemaat itu harus benar- benar mengasihi Tuhan dan mentaati Injil Yesus Kritus.

 

Sepertinya Paulus bukan hanya bersyukur atas apa yg telah terjadi pada pada jemaatnya itu, tetapi ia juga berdoa untuk apa yang akan teralami nanti pada jemaat di Tesalonika.

 

” Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu supaya Allah kita menganggap kamu LAYAK bagi panggilanNya dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu”( 11)

 

Syukur, doa dan harapan Paulus atas apa yg telah terlihat, dan akan mereka nikmati dan jalani nanti sesungguhnya bukan untuk diri mereka sendiri tetapi lebih dari itu seperti yg Paulus sampaikan dalam suratnya itu.

 

” Sehingga nama Yesus , Tuhan kita, DIMULIAKAN di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Krustus”( 12)

 

Jika hari ini kita hendak bersyukur kepada Tuhan, syukur yg dinaikkan Paulus itu, adakah juga dilakukan oleh kita???

 

Jika kita bersyukur hanya atas apa yg kita terima secara langsung dari Tuhan, itu berarti kita tidak pernah melakukan sesuatu pada saudara saudara seiman kita dalam satu persekutuan bersama.

 

Jika kita sebagai pelayan bersyukur oleh karena jemaat kita boleh mengalami kehidupan beriman yg lebih berarti.

 

Jika kita sebagai jemaat bersyukur karena melihat pelayan pelayan kita sungguh diberkati Tuhan,

 

Itu berarti kita pernah dan sementara berjuang dalam iman kita untuk mereka yg ada dalam persekutuan bersama sebagai jemaat dan atau sebagai pelayan.

 

Betapa indah didengar oleh Tuhan jika ada jemaat yg bersyukur atas pertolongan Tuhan kepadanya melalui pelayannya atau jemaatnya.

 

Seperti itulah model ucapan syukur kita dapatkan dalam perenungan firman hari ini, dan jika memang seperti itu juga yang kita lakukan hari ini di mana kita bersyukur, maka semua itu ada dalam bagian tema hari ini.

 

” Iman makin bertambah, kasih terhadap orang lain makin kuat”

 

A m i n

Selamat Hari Minggu Buat Para Sahabat Yang Baik Hati

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.