” Tidak Akan Dipermalukan” Refleksi Roma 10; 4-15

oleh -520 Dilihat
Foto Penatua Jos Narande
banner 468x60

Koreksinews.co → Mimbar Minahasa: Siapakah mereka itu yang tidak akan dipermalukan??

Kita kutib bagian firman yang menyebut soal tema di atas itu.

banner 336x280

” Karena Kitab Suci Berkata; ” Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan”( 11)

Ternyata mereka itu yang tidak akan dipermalukan, semua mereka memiliki nama yang sama yakni;

” Barang siapa yang percaya kepada Dia”

Jika seseorang dipermalukan, apakah itu berarti orang itu tidak percaya kepada Dia?”

Bagaimana menurut bapak ibu saudara pembaca?
Sebelum kita bereaksi terhadap pertanyaan di atas itu, kita ikuti dahulu jalannya refleksi hari ini.

Kita dibenarkan oleh Allah bukan karena kita telah berbuat salah, sehingga Allah membenarkan kita.

Kalau begitu, kita harus melakukan yang benar?

Jika kita melakukan yang benar kita akan dibenarkan? Begitu maksudnya? ”

” Ndak ada stou kang konsep seperti itu, membenarkan yg sudah benar?”

Lagi pula adakah orang yang benar ketika kebenaran dinyatakan??

“Kong dang? Supaya dibenarkan, apa yang harus kita lakukan?”

“Mantap ini pertanyaan, jadi pengantar refleksi kita hari ini.”

Dua kebenaran terbaca dalam perikop firman hari ini; Kebenaran karena melakukan hukum Taurat dan kebenaran karena iman.

Kebenaran yg pertama berpusat pada perbuatan manusia.

” Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat; ” Orang yang melakukannya akan hidup karenanya.”( 5)

Kebenaran yang kedua berpusat pada Yesus Kristus, yakni kebenaran karena percaya kepada Yesus Kristus.

” Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap- tiap orang yang percaya”(4)

Sepertinya bunyi tema di atas itu berdasar pada firman di atas itu.

Bagaimana caranya mendapatkan kebenaran yang kedua itu???

Apa yang harus kita lakukan agar kita dibenarkan oleh Allah???

Bukan melakukan yang benar seperti dalam konsep kebenaran yang pertama tetapi percaya kepada Dia yang benar.

Tidak ada orang yang dibenarkan karena melakukan yang benar, apalagi dibenarkan karena melakukan yang salah. Ya kan?

Apa yang dapat kita mengerti dari perkataan di atas itu???? Kebenaran yang sedang kita fokuskan ini bukan menunjuk pada APA yang kita perbuat, tetapi SIAPA yang kita percaya.

Jika kita membutuhkan kebenaran yang satu ini, sesungguhnya ia tidak jauh dari kita bahkan dekat sekali dengan kita. Tidak di sorga tidak juga di jurang maut.

” Jangan katakan di dalam hatimu; Siapakah akan naik ke sorga? Yaitu untuk membawa Yesus turun?”(6)

Tetapi ini saja yang kita lakukan, yakni; Mengaku dengan MULUT kita bahwa Yesus adalah Tuhan.( 9a)

” Atau; ” Siapakah akan turun ke jurang maut?” Yaitu; untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati?”( 7)

Ini saja yang kita lakukan, yakni; Percaya dalam HATI bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.(9b)

Mengapa demikian????

” Tetapi apa katanya? Ini; ” Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam MULUTmu dan di dalam hatimu.” Itulah firmaniman yang kami beriyakan”(8)

Kita dengar apa yang kita dapatkan setelah melakukan yang di atas itu;

” Karena dengan hati orang percaya DIBENARKAN dan dengan mulut orang mengaku dan DISELAMATKAN”( 10)

Itulah kebenaran itu yakni kebenaran yang kita dapatkan bukan karena melakukan yg benar tetapi karena percaya pada Dia yang benar.

Jika demikian, adakah satu saja di antara kita yg BENAR???? oleh karena menaati hukum Taurat???? Oleh karena mengikuti SEMUA hukum yg benar itu????

Tidak ada. Tetapi Allah tidak mengganti kurikulum itu untuk ditiadakan, perintah- perintah itu tetap seperti itu, tetapi MENGGANTI manusia yg tidak sanggup melakukan seluruh hukum itu yang berujung pada KEMATIAN, dengan seorang manusia yg BENAR yang bernama Yesus, sehingga setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Perkataan lain dari kepercayaan kita pada Dia yg adalah kebenaran itu, adalah?

” Karena Kitab Suci berkata; ” Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan” ( 11)

Artinya; orang itu tidak akan dipermalukan di hari penghakiman nanti.

” Jika seseorang dipermalukan, apakah itu berarti orang itu tidak percaya kepada Dia?”

Pertanyaan di awal tadi perlu juga diperdengarkan pertanyaan pengantar sebelum menjawab pertanyaan itu.

” Kita dipermalukan oleh SIAPA?” jika oleh Raja kerajaan sorga, itu berarti orang itu tidak percaya kepada KEBENARAN itu.

Ada episode itu dalam Kitab Suci?????

Sebelum menjawab, kita melangkah dahulu untuk melihat keterkaitan dengan yg lain soal keselamatan itu.

“Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan”( 13)

Siapa mereka itu???? Siapakah yang boleh berseru??? Lalu diselamatkan???

“Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani”

Berarti semua orang boleh berseru kepada Tuhan. Ya kan??? Alasannya?

” Karena Allah yang satu itu adalah Tuhan dari SEMUA ORANG, kaya bagi semua orang yg BERSERU kepadaNya”( 12)

Setiap orang boleh berseru kepada Tuhan TETAPI tidak semua orang akan DISELAMATKAN.

Kita lihat alasannya di tempat berbeda;

” Bukan setiap orang yang berseru- seru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajasn Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga”( Matius 27)

” Ada episode dalam Kitab Suci di mana ada orang yang dipermalukan oleh Raja Kerajaan Sorga?”

Pertanyaan yang di atas tadi.

Kita ikuti beritanya;

” Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu; Tuhan, Tuhan, Bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?”

Kita dengar apa reaksi Raja itu terhadap seruan mereka;

“Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata; Aku tidak mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan”( Matius 7; 23)

” Barang siapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan”

Tak terbayangkan betapa malunya kita jika yg terusir itu adalah kita apalagi kalau semua orang sudah tahu bahwa kita bukanlah penjahat seperti yg kita mengerti, tetapi pelayan hebat yg terkenal di seluruh dunia.

Karena itu, janganlah terlalu percaya bahwa kita akan diselamatkan, tetapi yakinkanlah kepada diri kita sendiri untuk percaya kepada Yesus Kristus.

Keselamatan kita itu, bukan karena kita percaya bahwa kita akan selamat tetapi karena kita percaya pada Dia Sang Juru Selamat.

Jika mendengar seruan mereka yang dipermalukan itu, sepertinya mereka sangat percaya bahwa mereka akan selamat, tetapi ternyata mereka dipermalukan seperti itu.

Wahai para sahabatku yang baik hati.

Jika kita sekarang, di depan mata orang banyak sedang dipermalukan oleh dunia, apabila kita adalah orang yang percaya kepada Yesus Kristus, pertama;

Tak ada “berartinya” rasa malu kita itu, bila dibandingkan dengan DIPERMALUKAN nantinya oleh Raja itu seperti yang dialami mereka itu.

Yang kedua, dan ini yang utama.

Jika kita sebagai orang percaya dipermalukan oleh dunia, yakinlah bahwa sesungguhnya kita sedang dipermuliakan oleh Allah.

Tempat di mana kita DIPERMALUKAN, di tempat itu, kita DIPERMULIAKAN

Setiap kita yang percaya kepada Dia, Yesus yang bangkit dari antara orang mati, kita “Tidak Akan Dipermalukan” oleh Tuhan, melainkan akan diselamatkan olehNya.

Semoga kita yg sedang membaca refleksi ini akan menikmati KEBENARAN SEJATI itu, meski sekarang kita mungkin sedang DIPERMALUKAN oleh orang yg sesungguhnya dekat dengan kita.

A m i n

(jos)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.